Judi online yang melibatkan 80 ribu anak-anak telah menjadi masalah serius dalam era digital di Indonesia. Kemudahan akses ke internet dan perangkat digital tanpa pengawasan memadai telah meningkatkan risiko anak-anak terhadap situs judi online.
Iklan yang menarik membuat minat anak-anak yang belum memahami sepenuhnya risiko berjudi kemudian terjerumus. Mereka melihat judi online sebagai permainan atau cara cepat untuk mendapatkan uang.
Memang Untuk mengatasi masalah ini perlu dilakukan beberapa cara. Pemerintah sudah melakukan pemblokiran terhadap situs judi oline . Di sisi lain, orang tua juga harus lebih aktif mengawasi aktivitas online anak-anak dan memberikan pemahaman tentang risiko keuangan dan psikologis akibat judi onlne. Dengan langkah-langkah ini diharapkan dapat melindungi anak-anak dari bahaya judi online dan menciptakan lingkungan yang aman bagi perkembangan mereka.
Dalam sudut pandang Teori Self-Determination (SDT) Edward Deci dan Richard Ryan, anak-anak tertarik berjudi online karena aktivitas ini memberikan perasaan kompetensi saat mereka menang atau mendapatkan hadiah. Mereka merasakan tingkat otonomi pada dirinya sendiri karena bisa mengendalikan tindakan mereka sendiri saat melakukan judi online.
Tanpa pengawasan yang memadai dan kurangnya pendidikan tentang risiko, anak-anak mudah terjebak dalam perilaku berjudi yang dipicu oleh kebutuhan psikologis ini. Sebab itu, maka diperlukan pendekatan holistik yang menggabungkan pengawasan ketat dan pendidikan berkelanjutan.
Salah satu cara untuk mengatasi masalah ini dari perspektif pendidikan perlu kreativitas dalam pendekatan. Mislanya, sekolah dapat mengintegrasikan literasi digital dan pendidikan tentang risiko judi dalam kurikulum mereka melalui metode yang menarik dan interaktif. Program-program edukatif bisa dibuat dalam bentuk permainan edukatif yang mengajarkan anak-anak tentang bahaya judi online.
Selain itu, untuk menghadapi godaan judi online, dapat juga membuat kegiatan ekstrakurikuler yang melibatkan pemikiran kritis dan kreativitas agar perhatian anak teralihkan. Proyek teknologi seperti membuat robot, atau hal-hal lainya yang terkait dapat membantu anak-anak mengembangkan keterampilan yang dibutuhkan.
Dengan pendekatan yang kreatif dan edukatif, anak-anak dapat dipersiapkan untuk menggunakan internet dengan bijak dan menghindari risiko judi online.